Friday, March 28, 2014

I (do not) Forget 'bout My Birthday

Beberapa tahun belakangan ini saya gak terlalu aware sama yang namanya hari ulang tahun. Entah karena sudah terlalu banyak hari ulang tahun yang saya lewati atau karena ngeri dengan bertambahnya umur yang sering kali tidak menggambarkan pertambahan kualitas diri :(

FYI, dulu saya begitu excited dengan yang namanya hari ultah. Saya merasa hari itu (seharusnya) saya diperlakukan spesial. Kalau perlu dunia harus tahu. *big-grin* Alhamdulillah, saya banyak melewatkan hari ulang tahun yang menyenangkan. Beberapa kali dirayakan oleh orang tua ketika masih kanak-kanak, disiram-dikerjain di jaman sekolah kuliah, dapat banyak kado, ucapan lewat berbagai media yang lagi ngeheits di jamannya... and so on.

Dan... beberapa hari yang lalu saya melewatkan hari ulang tahun itu dengan perasaan biasa-biasa saja. Kalau dibilang bahagia, masih banyak moment lain di hidup saya yang lebih membahagiakan daripada saat itu. Tidak bisa juga dibilang tidak menyenangkan. Hari yang padat, di masa adaptasi dan beres-beres tempat tinggal baru. Bangun menjelang subuh karena harus nyiapin ini-itu suamih yang mau keluar kota, lanjut urusan rumah, ngajar, dan main-main sama anak bayi. 

Hari itu rasanya cepat sekali, sampai tidak sempat periksa gadget. (Duluuu... sih di saat spesial seperti itu saya bisa sering banget ngecekin hape, memastikan membalas ucapan ini itu... hihihihi). Yaahh... dan tahun ini, saya baru sadar keesokan harinya ada beberapa teman yang memberi ucapan ultah. :D :D It's so lovely. 

Buat teman-teman yang masih ingat, terima kasih banget. Maaf, bukan mengecilkan perhatian ketika tidak segera memberikan respon. Saya bahagia banget didoakan. Doakan saya selalu di sepanjang hidup saya. :)) Anyway... ketidak-aware-an saya akan hari ultah saya, membuat saya juga kurang aware dengan ultah orang-orang di dekat saya. Sekalian saya juga minta maaf, kalau (sering) lupa atau lewat memberikan salam ulang tahun.

PS. Anyway, untuk pertama kalinya saya minta kado yang spesifik lho... I asked my student decorated my desk for my birthday present. :D :D


Thursday, July 25, 2013

Romadhon 1434H

Romadhon yang ekstra menantang Bismillah, Allah yang bikin kuat dan mencukupkan buat tetap ngASI sambil puasa. Masih kuatir gak bisa bayar utang puasa. Tahun lalu masih punya utang 20 hari dan belum terbayar. #hikkkzzz Romadhon pertama bareng anak lanang. Asiknya kalo sahur dah gak pake alarm. Pas sama jam bangun mas Fatih. In sya Allah ini kali pertama mas Fatih njalanin rukun Islam, bayar zakat. Selamat menjalankan ibadah Romadhon (yang tinggal separoh). Tetap semangaaadd..

Thursday, June 20, 2013

His First Kiss

I'll be his first kiss
...his first love
...his first friend

Because i am his momma


Tuesday, June 4, 2013

Muhammad Fatih Asysyarif - Nama Anakku

Menepati janji di posting sebelumnya, cerita tentang nama anak bayi. Muhammad Fatih Asysyarif. 
Jujur, selama hamil, saya dan suami tidak heboh mikirin nama anak selayaknya orang tua baru lain. Bahkan kami gak pernah menengok apalagi membeli buku-buku nama anak bayi. Kebetulan saya dan suami sudah punya nadzar jauh hari sebelum saya hamil. Kalau saya diberi kesempatan hamil maka akan kami namakan Muhammad atau Khodijah. 
Begitu juga, kami berdua tidak pernah bertanya kepada dsog tentang jenis kelamin anak kami. Dsog kami juga begitu "sopan" dengan tidak grusa-grusu ngasih tahu jenis kelaminnya. Seingat saya 2 kali saya ditunjukkin bagian alat kelaminnya dan selalu hanya diberi tahu kalau yang lagi tayang adalah alat kelaminnya. That's all. Cuman saja, si bapak udah yakin banget kalau si anak bayi ini laki-laki.

Jadi Ibu

Akhirnya bisa nulis judul ini. Yaaa "Jadi Ibu", mungkin jadi salah satu cita-cita saya yang cukup lama untuk bisa saya capai. Berharap jadi kado, tepat di usia 6 tahun pernikahan kami, sesuai dengan Hari Perkiraan Lahir-nya. Ternyata si anak bayi memilih hari lain untuk dirinya. 15 April 2013, akhirnya si anak bayi dikeluarkan. Iyaa...terpaksa dikeluarkan lewat sectio caesar. Kenapa...?? Ceritanya panjang dan insyaAllah akan ditulis di posting terpisah. Dengan berat badan 3000 gram dan panjang 52 cm, dia menjadi sumber kebahagiaan keluarga kami. 
Well.... kami, suami dan saya, memberikan hadiah nama untuknya "Muhammad Fatih Asysyarif". Artinya apa?? InsyaAllah juga ditulis di posting terpisah. :) Mohon doanya jadi anak sholeh yaa...



Sunday, April 7, 2013

Menua Bersama

Pillow Talk #1
Suamih (S) : "Lho disini udah ada kerutan lho...!" (sambil nunjuk bagian dekat pipi dan mata)
Istri (I) : "Iya...tambah tua yaaaww..."

Pillow Talk #2
I : "Eh...kamu juga dah punya kerutan lho...ini deket mata"
S : nyengir doang 

======
Perjalanan kita baru 6 tahun, kekasihku...dan kita akan beranjak menua bersama
Happy anniversary, my dear....



Friday, March 8, 2013

Berumroh Bersama Ibu

Syahdan ada seorang lelaki yang ingin sekali menunjukkan baktinya kepada sang ibu. Kebetulan ia memiliki ibu yang sudah renta. Maka lelaki itupun menggendong sang ibu dari tempat tinggalnya di Yaman menuju tanah suci untuk menjalankan haji. Sang ibu yang sudah renta itu sudah tak mampu untuk berjalan menjalankan kewajiban-kewajiban ibadahnya, maka dengan setia lelaki yang berbakti itu menggendong sang ibu termasuk untuk melakukan thawaf. Setelah selesai menjalankan thawaf, lelaki tersebut bertemu dengan Sahabat Ibn Umar dan ia menceritakan apa yang telah ia perbuat. Di akhir ceritanya Ia bertanya apakah perbuatannnya ini dapat membalas jasa ibunya. Maka Ibn Umar menjawab, apa yang telah lelaki itu lakukan belum bisa membalasnya, bahkan walau hanya 1 tarikan nafas ketika sang ibu melahirkannya. Subhanallah... 
----
Menulis cerita di atas karena teringat suamih yang pergi menemani sang ibu untuk berumroh. Saya bayangin romantis banget yaaa, ibu mertua dan suamih - berdua gandengan tangan thawaf bersama. Apalagi tiap nonton siaran live Baitullah, pas tayangan di sana lagi desak-desakan. Kok saya jadi punya mimpi, suatu hari nanti saya juga dikawal anak saya buat berumroh... (elus-elus anak bayi dalam perut ^^). Yang jelas, doa saya semoga niat ibadah suamih tetap terjaga, kalaupun tidak dapat membalas amalan ibunya namun tetap dicatat sebagai amal sholeh pada sang ibu. Umroh Maqbulah, yaa Zaujiy...